Pada tahun 2020, Paul menerima gaji sebesar 133.000 dolar AS atau lebih dari Rp 2 miliar. Dalam satu tahun, pendapatan tahunannya meningkat menjadi lebih dari 272.000 dolar AS atau sekitar Rp 4,3 miliar.
Meskipun Paul mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi, dia kerap mengeluhkan jam kerjanya yang mencapai 60 hingga 100 jam setiap minggu.
Baca Juga:
Markas Judol di Cengkareng Digerebek Polisi, 8 Orang Ditangkap
“Saya tidak memiliki kebebasan pribadi apa pun,” keluhnya.
Keluhan Paul semakin meningkat setelah satuan tugas kepolisiannya menghentikan waktu lembur pagi bagi para polisi, yang mengakibatkan pemotongan gaji yang signifikan.
Akibat dari penghentian libur ini, gaji Paul turun drastis menjadi hanya 2.000 dolar AS atau sekitar Rp 31 juta untuk dua minggu.
Baca Juga:
Bermodus Bantu di ATM, Penipu Gasak Rp117,5 Juta dari Rekening Nasabah
Sementara itu, keluarganya memerlukan pengeluaran sekitar 6.000 dolar AS atau Rp 9,4 juta setiap bulan. Kondisi finansial ini memaksa Paul untuk melakukan banyak tabungan.
Pada tahun 2017, Paul mengembangkan ide untuk berinvestasi di mesin ATM. Menurut laporan dari Savvydime (8/1/2024), dia menyadari bahwa bisnis ini memerlukan biaya lebih rendah daripada investasi di bidang real estate.
Paul juga menyadari bahwa bisnis mesin ATM memiliki risiko yang lebih rendah jika tidak menguntungkan dan membutuhkan modal yang lebih sedikit.