KTT
itu digelar di Jakarta, Sabtu (24/4/2021) ini.
Menurut
sejumlah sumber diplomat yang mengetahui rapat ASEAN itu, pertemuan akan fokus
membujuk junta militer Myanmar untuk menghentikan kekerasan terhadap warga
sipil.
Baca Juga:
Bertahan di Rakhine, Etnis Rohingya Seolah Hidup Tanpa Harapan
Mampukah
ASEAN mengakhiri pertumpahan darah di Myanmar? Bisakah ASEAN membujuk Jenderal
Min Aung Hlaing?
Pengamat
hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, menganggap
pengalaman-pengalaman konflik Myanmar di masa lalu dapat menjadi pelajaran
untuk mengatasi masalah saat ini.
Rezasyah
melihat, junta militer tak bisa ditekan.
Baca Juga:
Aung San Suu Kyi Divonis 6 Tahun Penjara
Menurut
Rezasyah, ASEAN harus pintar "mengambil hati" junta yang selama ini
memang menganggap blok negara itu sebagai "satu-satunya rumah baginya yang
paling aman, paling terhormat, dan paling santun."
Ia
kemudian mencontohkan bahwa ASEAN bisa mengajak junta untuk "bersama-sama
membangun Myanmar, tapi pemimpinnya tetap mereka [junta]. Harus ditimbulkan
perasaan bahwa dia itu di atas. Driver, bukan passenger. Harus
ditimbulkan bahwa dia itu di atas, pemimpin."