China dianggap sengaja mengubah sistem
elektoral untuk mengurangi jumlah perwakilan dari kelompok pro-demokrasi di
institusi-institusi Hong Kong.
Lewat aturan ini, China ingin
pemerintahan Hong Kong hanya akan diisi oleh kandidatkandidat "patriotik".
Baca Juga:
Taiwan Bakal Diterjang Topan Koinu dalam Beberapa Hari Ke Depan
Adams mengatakan, Inggris ingin melihat perubahannya terlebih dahulu sebelum
melakukan penilaian terakhir.
Ia mengatakan tidak bisa berspekulasi
Inggris akan memberikan sanksi pada seseorang atas tindakan China terhadap Hong
Kong.
Tapi, ia
menegaskan, langkah tersebut masih akan dipertimbangkan.
Baca Juga:
Saham Asia Melemah Karena Meningkatnya Deflasi di China dan Jepang
Sebelumnya, Inggris
mempertimbangkan sanksi atas pelanggaran hak asasi manusia ke Cina.
Sebab, mereka menilai Beijing telah melanggar kesepakatan pada 1997 ketika
Inggris mengembalikan Hong Kong ke China. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.