Dalam dua tahun terakhir, Turki telah mencatat serangkaian kematian akibat minuman keras palsu.
Pada Oktober lalu, sebanyak 80 orang meninggal dalam rentang beberapa minggu di seluruh negeri.
Baca Juga:
Seorang Wanita Tewas Usai Minum Miras di Tempat Hiburan Malam Jakarta
Sementara tahun lalu, sebanyak 30 orang di Istanbul, yang sebagian besar warga negara asing, meninggal setelah mengonsumsi alkohol murni yang secara keliru dipercaya akan membantu mereka mencegah virus corona.
Pihak berwenang Turki menindak keras produsen minuman keras bajakan setelah terjadinya kematian massal tahun lalu.
Polisi dan pasukan gendarmeri menyita ribuan liter minuman keras palsu dalam penggerebekan di tempat penyulingan ilegal dan puluhan orang ditangkap atas kematian tersebut.
Baca Juga:
Siswa Dibully hingga Masuk RS, SMK Gorontalo Sebut Tak Ada Perundungan
Sebagian besar kematian dan rawat inap diakibatkan oleh penggunaan pembersih rumah tangga dalam produksi minuman keras oplosan dan palsu itu.
Efek paling ringan dari alkohol palsu, bila dikonsumsi dalam jumlah besar, adalah kebutaan permanen dan dalam kasus yang lebih parah, pergi dengan malaikat maut dalam keadaan mabuk.
Para ahli mengatakan harga minuman beralkohol yang sangat tinggi mendorong konsumen beralih ke minuman bajakan.