Dalam serangan tersebut, Haniyeh yang berada di pengasingan di Qatar, dikabarkan tewas dalam ledakan di Teheran pada dini hari 31 Juli 2024, menurut Korps Pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Haniyeh sedang mengunjungi Iran untuk pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian dan menginap di wisma kompleks Al-Zahra di distrik Zafaraniyeh, Teheran, dengan pengamanan ketat dari unit polisi khusus Iran.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Sekitar pukul 01.45 waktu setempat, sebuah pesawat tak berawak menargetkan kamar Haniyeh, menewaskannya dan pengawalnya.
Pejabat keamanan Iran sebelumnya telah memperingatkan potensi ancaman terhadap Haniyeh dari Israel. Bukti visual setelah kematiannya menunjukkan kerusakan minimal pada bangunan Al-Zahra, dengan lantai atas tetap utuh dan hanya kerusakan ringan di lantai tempat Haniyeh menginap.
Sumber-sumber keamanan setempat menyatakan, tidak seperti laporan awal mengenai serangan yang dilakukan dari luar perbatasan Iran, operasi tersebut dilakukan secara lokal dalam lingkup yang dekat dengan kompleks istana sebagaimana ditunjukkan oleh radius ledakan.
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
Bangunan tinggi terdekat yang dapat dilihat secara langsung dari kompleks Al-Zahra adalah gedung Senator Palace di dekatnya.
Tidak ada indikasi dari kepolisian atau keamanan setempat bahwa peluncuran lokal direncanakan dari gedung kondominium mewah tersebut.
Pemimpin Hamas tiba di Teheran awal minggu ini dan menghadiri acara di parlemen dan pameran di dekat Menara Milad sebelum kembali ke kediamannya.