WAHANANEWS.CO, Jakarta - NATO resmi mengerahkan jet tempurnya untuk menjaga langit Eropa Timur dalam operasi bertajuk "Eastern Sentry" yang diluncurkan sebagai reaksi atas pelanggaran wilayah udara Polandia oleh Rusia.
Markas Tertinggi Kekuatan Sekutu Eropa (SHAPE) pada Senin (15/9/2025) menyebut sebuah jet Rafale milik Prancis sudah diterbangkan, sementara helikopter Polandia lebih dulu dikerahkan pada Sabtu (13/9/2025) guna mengantisipasi ancaman drone Rusia.
Baca Juga:
Bisa Picu Perang Dunia III, Lithuania Desak NATO Tembak Jatuh Jet Rusia
“Eastern Sentry akan memperjelas bahwa NATO selalu siap untuk bertahan,” ujar Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte.
Rusia dituding sengaja menguji ketahanan NATO lewat pelanggaran wilayah udara saat melancarkan serangan drone ke Ukraina.
Aliansi Atlantik Utara itu menegaskan responsnya lewat Eastern Sentry yang dirancang memperkuat posisi pertahanan di sayap timur.
Baca Juga:
Putin Buka Peluang Damai Tapi Tetap Siap Tempuh Jalur Militer
Polandia melaporkan bahwa pada Rabu (10/9/2025) mereka menembak jatuh sebuah drone dan langsung mengaktifkan Pasal 4 untuk menggelar diskusi darurat dengan anggota NATO mengenai ancaman tersebut.
Rumania pada Sabtu (13/9/2025) juga mengonfirmasi pengerahan jet tempurnya setelah drone Rusia terdeteksi masuk ke wilayah negara itu.
Selain Polandia dan Rumania, Denmark, Prancis, Jerman, dan Inggris ikut menyumbangkan jet tempur serta kapal perang.
Kini dukungan terhadap Eastern Sentry semakin meluas dengan Finlandia dan Latvia yang menyatakan kesiapan penuh mereka.
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menilai pengerahan jet sangat vital dalam meredam provokasi Rusia.
“Perilaku Rusia yang sembrono merupakan ancaman langsung terhadap keamanan Eropa dan pelanggaran hukum internasional. Pesawat-pesawat ini bukan hanya unjuk kekuatan, mereka vital untuk mencegah agresi,” ucap Starmer saat menyaksikan jet Typhoon Inggris berpatroli di langit Polandia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]