"Tujuan pertama kami adalah membersihkan wilayah dari pasukan musuh yang menyusup dan memulihkan keamanan dan perdamaian di kota-kota yang diserang," ungkapnya.
Netanyahu mengungkapkan, Israel segera membentengi arena lain agar tak ada yang melakukan kesalahan dengan ikut perang ini.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
"Kami sedang berperang, dalam perang Anda harus tetap tenang. Saya menyerukan kepada seluruh warga Israel untuk bersatu, untuk mencapai tujuan tertinggi kita – kemenangan dalam perang," tegasnya.
Sementara itu, Pemerintah Iran memuji serangan besar-besaran Hamas ke wilayah Israel pada hari Sabtu itu.
Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa Operasi Badai al-Aqsa yang dilakukan oleh Hamas merupakan serangan tak terduga.
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
"Dalam operasi ini, elemen kejutan dan metode gabungan lainnya digunakan, yang menunjukkan keyakinan rakyat Palestina dalam menghadapi penjajah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, dalam pernyataan kepada ISNA.
Serangan besar-besaran oleh Hamas dimulai dengan tembakan ribuan roket yang tidak berhasil dicegah oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome, yang mengakibatkan gedung-gedung dan instalasi militer terbakar.
Hamas mengklaim telah menembakkan 5.000 roket dalam waktu 20 menit. Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa lebih dari 2.000 roket telah menyerang negara Israel.