WahanaNews.co | Dalam jarak 500 kaki atau sekitar 152 meter, jet tempur J-11 China mendekati pesawat patroli P-8 Poseidon Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Konfrontasi menegangkan ini berlangsung di langit Laut China Selatan (LCS) selama lebih dari satu jam pada hari Jumat.
Awalnya, pesawat Angkatan Laut Amerika terlihat asyik melayang-layang di atas Laut China Selatan, hingga terdengar sebuah peringatan di radio.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
“Jangan mendekat lagi atau Anda akan bertanggung jawab penuh,” bunyi peringatan tersebut, yang datang dari stasiun darat milik Angkatan Udara China.
Segera setelah itu, sebuah jet tempur J-11 China muncul sekitar 500 kaki dari sayap kiri, terbang di samping pesawat patroli maritim P-8 Poseidon Amerika. Jet tempur itu terus mendekat selama lebih dari satu jam saat melewati sebagian besar pulau tak berpenghuni yang diklaim oleh China dan negara-negara Asia Tenggara.
Pejabat AS mengatakan konfrontasi pesawat militer seperti itu, meskipun profesional, menjadi lebih sering karena Beijing dan Washington meningkatkan kampanye mereka untuk mendapatkan pengaruh di Pasifik.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Melansir Sindonews, Laut China Selatan yang penting secara strategis adalah tahap yang semakin menonjol untuk ketegangan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia, yang telah bentrok dalam segala hal mulai dari Taiwan hingga perang di Ukraina.
Di dalam pesawat, para perwira Angkatan Laut AS duduk di sekitar setengah lusin stasiun komputer, menganalisis gambar radar dari kamera khusus yang kuat yang dipasang di bagian luar pesawat saat melewati Kepulauan Paracel melintasi Laut China Selatan, sebelum kembali ke Pangkalan Udara Kadena di Okinawa, Jepang.
"Begitu sebuah jet tempur China datang dalam jarak 1.000 kaki, kami akan berkomunikasi dengan mereka," kata Kapten Will Toraason, komandan pesawat pengintai Angkatan Laut AS, kepada NBC News, yang dilansir Sabtu (25/2/2023).