WahanaNews.co | Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menyatakan keprihatinan
yang mendalam dari Indonesia terhadap kekerasan yang terus terjadi di Myanmar
sejak kudeta pada 1 Februari lalu.
Pernyataan itu diutarakan Hadi dalam
sambutannya di forum ke-18 ASEAN Chiefs
of Defense Forces Meeting (ACDFM) pada Kamis (18/3/2021) yang
berlangsung secara virtual.
Baca Juga:
Bertahan di Rakhine, Etnis Rohingya Seolah Hidup Tanpa Harapan
Sambutan Hadi tersebut dibacakan oleh
Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen Ganip Warsito.
"Sebagaimana disampaikan oleh
Presiden Republik Indonesia, dan disampaikan kembali oleh Menteri Luar Negeri,
keamanan dan keselamatan rakyat Myanmar harus menjadi prioritas utama," kata Ganip, mengutip pernyataan Hadi.
Selain soal Myanmar, dalam
sambutannya, Hadi juga mengangkat sejumlah isu, seperti
situasi konflik di Laut China Selatan, pandemi Corona,
hingga penguatan kerjasama militer ASEAN, melalui berbagai upaya.
Baca Juga:
Aung San Suu Kyi Divonis 6 Tahun Penjara
Pertama, meningkatkan interaksi dan
komunikasi antar pimpinan dan pejabat Angkatan Bersenjata sebagai jembatan
dalam peningkatan kerjasama.
Kedua, meningkatkan sharing informasi dalam berbagai bidang;
dan Ketiga, membentuk mekanisme latihan bersama Angkatan Bersenjata ASEAN
secara bertahap guna membangun kemampuan dan meningkatkan profesionalisme
Angkatan Bersenjata ASEAN.
"Untuk itu langkah yang harus
kita tempuh We Care, We Prepare, We Prosper dengan menyatukan tekad dan langkah kerjasama secara
konkret dalam menghadapi setiap tantangan menjadi suatu kebutuhan
mendesak bagi ASEAN," katanya.