WahanaNews.co, Gaza – Delapan tentara Israel tewas dan sedikitnya 19 warga Palestina yang menjadi korban, karena Pasukan Israel dikabarkan terus mendesak masuk wilayah Kota Rafah Sekatan, Gaza, Palestina.
Mengutip Reuters, seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Minggu (16/06/2024) tentara yang memaksa masuk Kota Rafah semuanya adalah anggota unit teknik tempur yang berada dalam sebuah kendaraan lapis baja yang meledak dalam membawa bahan-bahan tekni di kendaraan tersebut.
Baca Juga:
Letjen Richard Tampubolon Resmi Jabat Kasum TNI
Adapun bahan-bahan yang dibawa itu dinilai bertentangan dengan praktik standar yang ada.
Sayap bersenjata kelompok militan Palestina Hamas mengatakan bahwa kendaraan tersebut telah terperangkap di ladang ranjau yang telah disiapkan yang memicu ledakan.
Tank-tank Israel bergerak maju di Tel al-Sultan dan peluru mendarat di daerah pesisir, di mana ribuan orang Palestina, banyak dari mereka yang telah mengungsi beberapa kali, telah mencari perlindungan.
Baca Juga:
Tersambar Petir di Mabes TNI, Seorang Prajurit Meninggal Dunia
Meskipun ada tekanan internasional yang meningkat untuk gencatan senjata, kesepakatan untuk menghentikan pertempuran masih tampak jauh, lebih dari delapan bulan sejak dimulainya perang pada bulan Oktober, dengan pertukaran tembakan lintas batas hampir setiap hari dengan para pejuang milisi Hizbullah di Libanon selatan yang semakin intensif.
Dalam serangan udara Israel terhadap dua rumah di pinggiran Kota Gaza, warga mengatakan sedikitnya 15 orang tewas. Empat orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di bagian selatan, kata petugas medis.
Militer Israel pada hari Sabtu mengatakan bahwa pasukannya di Rafah, kota paling selatan di Gaza, dekat dengan perbatasan dengan Mesir, telah menyita sejumlah besar senjata, baik yang berada di atas tanah maupun yang disembunyikan di jaringan terowongan yang luas yang dibangun oleh Hamas.