“Ia menunjukkan bahwa kerendahan hati bukan kelemahan, tetapi kekuatan. Dunia ini jarang sekali melihat pemimpin global yang berjalan dengan sepatu usang namun bicara dengan keberanian dan kasih,” ujarnya dalam sebuah cuitan setelah kabar wafatnya Paus dikonfirmasi.
Sayangnya, masa kepemimpinan Paus Fransiskus kini telah berakhir. Vatikan mengumumkan bahwa beliau wafat pada usia 88 tahun, sehari setelah tampil menyapa publik di hari Minggu Paskah.
Baca Juga:
Tiga Kardinal Dijagokan Jadi Paus Baru: Dari Italia, Filipina, hingga Ghana
Penampilan itu, yang menjadi yang pertama dan terakhirnya di depan umum pada tahun ini, disambut haru oleh umat yang memenuhi Lapangan Santo Petrus.
Paus dilaporkan meninggal karena komplikasi pneumonia ganda yang sempat ia derita.
Kematian Paus Fransiskus menandai berakhirnya sebuah era yang penuh dengan dinamika, perubahan struktural, serta tantangan internal dalam Gereja Katolik.
Baca Juga:
Gaya Hidup Sederhana Paus Fransiskus hingga Akhir Hayatnya
Kepemimpinannya dikenal karena keberanian menghadapi kemapanan lembaga serta keberpihakannya kepada kaum kecil dan terpinggirkan.
Lebih dari sekadar pemimpin spiritual, ia meninggalkan jejak kuat sebagai simbol moralitas dan keteladanan di dunia modern.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.