"Sistem pembayaran keuangan dan bank Afghanistan berada dalam kekacauan. Masalah yang dikelola bank harus diselesaikan dengan cepat untuk meningkatkan kapasitas produksi Afghanistan yang terbatas dan mencegah sistem perbankan runtuh," kata laporan UNDP seperti dikutip dari CNN Business, Senin (22/11).
PBB mengakui memperbaiki kondisi ekonomi Afghanistan dan sistem keuangannya bukan pekerjaan mudah. Apalagi di sisi lain, perbaikan itu juga terganjal sanksi internasional terhadap para pemimpin Taliban.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
"Kami berada dalam situasi mengerikan. Kami perlu menemukan cara untuk memastikan bahwa jika kami mendukung sektor perbankan, kami tidak mendukung Taliban," kata Abdallah al Dardari, kepala UNDP, Badan Program Pembangunan PBB, di Afghanistan.
Sebagai informasi, sebelum Taliban berkuasa, sebetulnya sistem perbankan Afghanistan sudah rentan. Keadaan memburuk sejak bantuan pembangunan mengering dan miliaran dolar aset Afghanistan dibekukan di luar negeri. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.