WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa hampir 70 persen korban tewas di Gaza, Palestina, akibat serangan militer Israel adalah perempuan dan anak-anak.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat (8/11/2024) seperti dilansir Reuters, laporan setebal 32 halaman dari Kantor HAM PBB mengonfirmasi identitas para korban tewas.
Baca Juga:
Hotman Paris Tantang Menteri HAM: Cukup Ponsel untuk Layani Rakyat, Bukan Rp 20 Triliun
"Hampir 70 persen korban tewas adalah perempuan dan anak-anak," demikian kutipan dari laporan tersebut, yang juga menyebutkan bahwa hal ini merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional.
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Volker Turk, menyatakan pentingnya adanya investigasi independen terhadap dugaan pelanggaran hukum internasional ini.
Dia menekankan perlunya pengumpulan dan penyimpanan bukti-bukti relevan melalui badan peradilan yang kredibel dan tidak memihak.
Baca Juga:
Natalius Pigai Usul Rp 20 Triliun untuk Wujudkan Mega Proyek Universitas HAM Dunia
Penghitungan korban oleh Kantor HAM PBB mencakup data sejak awal perang ketika militer Israel mulai menyerang Gaza pada Oktober 2024.
Perhitungan ini hanya mencakup korban yang berhasil diverifikasi melalui tiga sumber, dengan jumlah yang dilaporkan masih bertambah seiring dengan berlanjutnya konflik.
Dari hasil verifikasi, sebanyak 8.119 korban tewas telah tercatat, jauh lebih rendah dibandingkan angka lebih dari 43.000 yang dilaporkan otoritas kesehatan Palestina selama 13 bulan perang.
Namun, laporan PBB memperkuat klaim Palestina bahwa perempuan dan anak-anak merupakan kelompok terbesar dari korban tewas.
Menurut analisis Kantor HAM PBB, sekitar 80 persen kematian terjadi di bangunan tempat tinggal, dengan 44 persen korban merupakan anak-anak dan 26 persen adalah wanita.
Jumlah korban tewas yang tinggi disebabkan oleh penggunaan senjata dengan dampak luas di area padat penduduk. Korban termuda adalah bayi berusia satu hari, sementara korban tertua adalah wanita berusia 97 tahun.
Volker Turk menyerukan penghentian segera konflik di Gaza, pembebasan sandera, dan penyaluran bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Sejak 7 Oktober 2023, agresi militer Israel telah menyebabkan lebih dari 43.000 warga Palestina tewas, menyusul serangan yang dilakukan kelompok Hamas terhadap Israel.
Upaya mencapai gencatan senjata permanen hingga saat ini belum membuahkan hasil.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]