Dia juga mendesak semua negara untuk mengecam keras kudeta, menolak mengakui rezim militer, dan meminta para pemimpin militer untuk menghormati pemilihan November 2020 yang dimenangkan oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi.
Sidang ke-76 Majelis Umum PBB dibuka pekan lalu dan 9 anggota komite kredensial disebutkan: Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Bahama, Bhutan, Chile, Namibia, Sierra Leone dan Swedia.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Majelis Umum beranggotakan 193 orang yang bertanggung jawab atas akreditasi diplomat, dan permintaan akreditasi harus terlebih dulu disampaikan kepada komite kredensial 9 anggotanya.
Namun, juru bicara majelis Monica Grayley menyatakan pada Jumat (24/9/2021) bahwa belum ada kata sepakat menyoal siapa yang akan mewakili Myanmar.
Ini berarti, Tun, duta besar yang diakui PBB saat ini, tetap menjadi perwakilan Myanmar di PBB dan harus berbicara.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Tapi, kata Tun secara pribadi pada awal bulan ini, dia berencana untuk tidak menonjolkan diri selama pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB itu.
Pada Agustus lalu, dua warga negara Myanmar ditangkap atas tuduhan berkonspirasi mengusir duta besar Tun dengan mencelakai – atau bahkan membunuh – dia dalam sebuah serangan yang direncanakan dilakukan di wilayah AS.
Menurut dokumen pengadilan federal White Plains, seorang pedagang senjata Thailand yang menjual senjata pada militer Myanmar, menyewa pasangan itu untuk melukai Tun dan memaksanya mundur.