Lewat peran sebagai pengusaha, Mossad menugaskan Cohen agar dapat menjalin kedekatan dengan pejabat-pejabat penting Suriah untuk mengakses informasi strategis.
Bagi Israel yang baru berdiri pada 1948 dan terus menghadapi ancaman dari negara-negara Arab, operasi spionase seperti ini menjadi cara penting untuk mengantisipasi serangan musuh.
Baca Juga:
Bajak Armada Global Sumud, Israel Panen Murka Dunia
Maka, pada awal 1960, dimulailah aksi penyamaran besar-besaran Cohen di Suriah.
Menyusup ke Lingkaran Kekuasaan Suriah
Dalam buku Our Man in Damascus: Elie Cohn (1971), diceritakan bagaimana langkah pertama Cohen menembus Suriah dimulai melalui hubungan dengan Jenderal Amin al-Hafez, atase militer Suriah di Argentina.
Baca Juga:
Israel Gempur Armada Kemanusiaan, Kolombia Usir Seluruh Diplomat Tel Aviv
Kepada al-Hafez, Kamel mengaku ingin “pulang kampung” ke Suriah dan berkontribusi membangun negaranya yang sedang terpuruk oleh korupsi.
Sikap nasionalis al-Hafez membuatnya tersentuh, dan ia pun membantu Kamel kembali ke Suriah serta memperkenalkannya kepada para pejabat tinggi dan kalangan militer.
Pergaulan Kamel berkembang pesat. Ia berhasil membangun jaringan pertemanan dengan orang-orang penting di lingkaran kekuasaan.