Bisnis tekstilnya pun kian maju, membuatnya makin dipercaya sebagai sosok dermawan dan berpengaruh di Suriah.
Menurut Samantha Wilson dalam Israel (2011), kalangan elite Suriah dikenal gemar berpesta.
Baca Juga:
Presiden FIFA Gianni Infantino Tanggapi Dugaan Standar Ganda Rusia dan Israel Piala Dunia
Di sela-sela dansa dan minuman keras, sering kali rahasia negara terlontar begitu saja.
Kamel memanfaatkan celah itu dengan sering mengadakan pesta mewah, mengundang pejabat-pejabat tinggi, dan perlahan masuk semakin dalam ke jantung kekuasaan Damaskus tanpa seorang pun tahu bahwa ia adalah agen Mossad.
Kepercayaan Presiden dan Aksi Spionase
Baca Juga:
Tank dan Drone Tembaki Gaza, Israel Langgar Gencatan Senjata
Pada 1963, Amin al-Hafez naik menjadi Presiden Suriah. Karena hubungan mereka sangat dekat, Cohen alias Kamel sering diajak ke lokasi strategis, termasuk instalasi militer rahasia.
Dari sinilah ia memperoleh informasi penting tentang kekuatan tentara, persenjataan, dan strategi militer Suriah terhadap Israel.
Semua data dikirim ke Tel Aviv menggunakan kode morse di malam hari, dan kegiatan ini berlangsung lebih dari tiga tahun.