WahanaNews.co | Pengacara terdakwa kepada Reuters mengungkapkan bahwa penyerang penulis terkenal, Salman Rushdie, ajukan pembelaan tak bersalah ke pengadilan pada Sabtu (14/8/2022).
Pengacara Nathaniel Barone ditunjuk oleh pengadilan untuk mewakili terdakwa Hadi Matar, pria 24 tahun asal Fairview, New Jersey, yang menikam Rushdie berkali-kali saat penulis itu tampil di depan publik di New York.
Baca Juga:
Annie Ernaux Dinobatkan Sebagai Pemenang Nobel Sastra 2022
Rushdie masih dirawat di rumah sakit dengan luka-luka serius sehari setelah penikaman dan polisi berusaha menentukan motif di balik serangan yang mengundang kecaman internasional itu.
Rushdie, 75 tahun, akan memberikan kuliah tentang kebebasan berkesenian di Institut Chautauqua di New York barat ketika Matar menyerbu panggung dan menikamnya, kata polisi.
Penulis kelahiran India itu hidup dalam persembunyian sejak novelnya yang terbit pada 1988 "The Satanic Verses" mendorong Iran untuk mendesak umat Islam untuk membunuhnya. Sejumlah organisasi menawarkan hadiah bagi pembunuhnya.
Baca Juga:
Iran Bantah Pihaknya Terlibat Penikaman Salman Rushdie
Setelah berjam-jam menjalani operasi, Rushdie menggunakan ventilator dan tidak dapat berbicara pada Jumat malam, menurut agennya, Andrew Wylie.
Novelis itu kemungkinan akan kehilangan satu matanya dan mengalami kerusakan saraf di lengannya dan luka-luka di levernya, kata Wylie dalam sebuah surel.
Wylie tidak menanggapi permintaan mengenai kabar mutakhir tentang kondisi Rushdie pada Sabtu.