Penikaman itu dikecam oleh penulis dan politisi di seluruh dunia sebagai serangan terhadap kebebasan berekspresi.
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, Presiden AS Joe Biden memuji "cita-cita universal" yang diwujudkan oleh Rushdie dan karyanya.
Baca Juga:
Annie Ernaux Dinobatkan Sebagai Pemenang Nobel Sastra 2022
"Kebenaran. Keberanian. Ketangguhan. Kemampuan untuk berbagi ide tanpa rasa takut," kata Biden.
"Semua itu adalah elemen yang membangun setiap masyarakat yang bebas dan terbuka."
Baik otoritas lokal maupun federal tidak memberikan rincian tambahan tentang penyelidikan pada Sabtu.
Baca Juga:
Iran Bantah Pihaknya Terlibat Penikaman Salman Rushdie
Polisi mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya belum menetapkan motif serangan itu.
Tinjauan awal penegakan hukum terhadap akun media sosial Matar menunjukkan bahwa dia bersimpati pada ekstremisme Syiah dan Pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, meskipun tidak ada hubungan pasti yang ditemukan, menurut NBC New York.
IRGC adalah sempalan digdaya yang mengendalikan kerajaan bisnis serta pasukan elite bersenjata dan intelijen yang oleh Washington dituduh melakukan kampanye ekstremis global.