WahanaNews.co | Serangan kelompok bersenjata terhadap pos militer di Burkina Faso telah menewaskan 20 orang. Sebagaimana dilaporkan Reuters, Minggu (14/11/2021), pemerintah mengecam serangan pengecut dan biadab yang menewaskan 19 polisi militer dan seorang warga sipil itu.
Kepada media pemerintah pada Minggu (14/11), Menteri Keamanan Maxime Kone mengatakan jumlah korban dari serangan terhadap pos polisi militer di dekat tambang emas di Inata masih sementara.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
“Pagi ini satu detasemen gendarmerie mengalami serangan pengecut dan biadab. Mereka tetap pada posisinya,” kata Kone, seraya menambahkan bahwa 22 orang yang selamat telah ditemukan.
Ada kekhawatiran jumlah korban tewas bisa meningkat. Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu, salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan pertahanan dan keamanan sejak Burkina Faso dicengkeram konflik pada 2015.
Serangan itu terjadi dua hari setelah serangan lain di mana tujuh petugas polisi tewas di daerah dekat Niger dan Mali.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Serangan oleh kelompok bersenjata yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIL (ISIS) terus meningkat di daerah tiga perbatasan. Serangan terjadi meskipun ada kehadiran ribuan pasukan PBB, regional dan Barat dan upaya oleh beberapa pemerintah untuk bernegosiasi dengan para milisi. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.