"Tapi jalan masih panjang," katanya lagi.
Pita Limjaroenrat, pemimpin oposisi Move Forward Party yang mengusulkan salah satu RUU pernikahan sesama jenis, mengatakan pemungutan suara harus memberi harapan kepada orang-orang.
Baca Juga:
Diduga Terlibat LGBT Seorang Polisi di Sulawesi Tenggara Terancam Dipecat
"Hari ini adalah jawaban bahwa politik mungkin terjadi di sini di Thailand," kata Pita kepada para aktivis yang merayakan di luar gedung Parlemen.
"Tidak peduli siapa Anda, ada tempat untuk Anda di negara ini."
Tuntutan kesetaraan pernikahan menjadi tema di Bangkok's Pride parade awal bulan ini--yang pertama di Ibu Kota Thailand bahkan dalam hampir 16 tahun.
Baca Juga:
Mahkamah Agung Rusia Resmi Larang Segala Bentuk Aktivisme LGBT
Ryan Figueiredo, direktur eksekutif kelompok kampanye hak LGBT Equal Asia Foundation, menyambut baik pemungutan suara Parlemen, tetapi memperingatkan ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan di lapangan dalam hal menggerakkan jarum opini publik dan juga berbicara dengan anggota Parlemen.
Figueiredo juga mendesak Parlemen Thailand untuk mendukung pernikahan penuh.
"Kemitraan sipil tidak sama dengan kesetaraan pernikahan, itu menciptakan kelas orang yang berbeda," katanya kepada AFP.