WAHANANEWS.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengecam keras tindakan Israel yang menangkap ratusan aktivis, termasuk 12 warga negaranya, dalam rombongan armada kapal Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Anwar bahkan menelepon langsung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk meminta dukungan atas insiden yang menimpa para relawan internasional tersebut pada Kamis (2/10/2025).
Baca Juga:
Anwar Ibrahim Kunjungi Prabowo di Istana, Lanjutkan Dialog Pascakunjungan ASEAN
Dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya, Anwar terlihat berbicara lewat telepon dengan Ketua Pengarah Sumud Nusantara Command Center (SNCC) Sani Araby untuk mendapatkan informasi terbaru tentang pelayaran armada GSF.
Dia menegaskan pemerintah Malaysia akan terus berjuang melalui jalur diplomatik agar warganya segera dibebaskan dari tahanan Israel.
"Tim saya dan saya aktif menghubungi pihak berkepentingan termasuk menggunakan saluran diplomatik untuk memastikan relawan dan aktivis Malaysia, ASEAN segera dibebaskan," tulis Anwar.
Baca Juga:
Halalbihalal Prabowo dan PM Anwar Ibrahim, Bahas Dampak Perang Dagang Trump
Dalam rekaman tersebut, Anwar juga terdengar mengatakan, "Saya meminta langsung [bantuan] Erdogan."
Media Malaysia Astro Wani melaporkan bahwa Anwar berencana menghubungi sejumlah pemimpin dunia lainnya, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi hingga pimpinan Arab Saudi, untuk melobi pembebasan relawan.
Anwar turut menyampaikan doa agar keluarga para aktivis yang terdampak insiden ini diberikan kekuatan menghadapi situasi sulit.
Ia berjanji akan terus memberikan perkembangan terbaru kepada publik mengenai setiap langkah yang ditempuh pemerintah Malaysia.
"Mari kita berdoa bersama untuk seluruh warga yang ditahan, terutama warga negara Malaysia, agar selamat, aman, dan dilindungi," kata Anwar.
Dalam unggahan lain, Anwar menegaskan Malaysia akan menggunakan segala cara yang sah dan sesuai hukum internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel.
"Keselamatan dan martabat rakyat kami adalah yang terpenting, dan kami tidak akan membiarkan mereka dikompromikan tanpa hukuman," ujarnya.
Israel diketahui telah membajak kapal-kapal GSF dan menangkap 201 relawan dari 37 negara, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg yang turut berada di kapal tersebut.
Juru bicara GSF Saif Abukeshek menyebut para tahanan terdiri dari 30 orang asal Spanyol, 22 orang asal Italia, 21 orang asal Turki, dan 12 orang asal Malaysia.
Penahanan itu dilakukan ketika rombongan kapal GSF mulai mendekati perairan Gaza.
Berdasarkan laporan GSF di media sosial, total 13 kapal dicegat oleh pasukan Israel, namun 30 kapal lainnya berhasil menghindar dan terus berlayar menuju Gaza.
"30 Kapal masih berlayar dengan kuat menuju Gaza, jaraknya hanya 46 mil laut (85 kilometer), meskipun ada agresi terus-menerus dari angkatan laut Israel," demikian pernyataan GSF.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]