Salah satu sumber Otoritas Palestina juga menyampaikan pernyataan serupa.
"Penundaan hubungan dengan AS adalah agenda kepemimpinan Palestina, dan itu sedang dipikirkan secara serius,' kata sumber itu, dikutip New Arab.
Baca Juga:
Seskab: Presiden Prabowo Selesaikan Rangkaian Kunjungan Luar Negeri, Bawa Pulang Komitmen Rp380 Triliun dan Kesepakatan Dagang
Abbas dan sumber Otoritas Palestina mengatakan keputusan soal hubungan dengan AS akan diambil dalam beberapa hari ke depan.
Pekan lalu, Dewan Keamanan PBB menggelar pemungutan suara untuk menentukan keanggotaan Palestina di Dewan Keamanan PBB.
Dari voting itu, dua abstain dan satu memveto yakni Amerika Serikat.
Baca Juga:
Gara-Gara Ikut Demo Pro-Palestina, AS Cabut Visa Presiden Kolombia
Keputusan AS menimbulkan kemarahan bukan saja bagi warga Palestina, tapi nyaris di seluruh dunia.
Palestina mengajukan keanggotaan penuh di PBB pada Maret. Selama ini, mereka berstatus sebagai observer atau pengamat.
Untuk menjadi anggota penuh PBB, calon peserta harus mengantongi rekomendasi Dewan Keamanan dan keputusan Majelis Umum PBB.