WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) menunda "perang dagang" dengan Kanada dan Meksiko. Keputusan ini diambil setelah Trump mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin kedua negara, yang merupakan sekutu dekat AS, pada Senin waktu setempat.
Pengumuman Kanada diberikan Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau setelah panggilan telepon dengan Trump. Turdeau berjanji melakukan penguatan perbatasan untuk menghentikan penyeberangan migran dan obat-obatan terlarang.
Baca Juga:
Tertekan Data Ekonomi AS yang Lebih Kuat, Harga Emas Jatuh 13,4 Dolar
"Saya baru saja melakukan panggilan telepon yang baik dengan Presiden Trump," kata Trudeau di X, seraya menambahkan bahwa Kanada akan mengerahkan hampir 10.000 petugas garis depan untuk membantu mengamankan perbatasan, memasukkan kartel narkoba sebagai teroris khususnya soal fentanil, dan menindak tegas pencucian uang, sebagaimana dimuat AFP, Selasa (4/2/2025).
"Tarif yang diusulkan akan dihentikan sementara setidaknya selama 30 hari sementara kita bekerja sama," katanya.
Penundaan ke Meksiko diumumkan Presiden Claudia Sheinbaum. Sama seperti Kanada, Meksiko juga akan mengirimkan 10.000 tentara ke perbatasan untuk menghentikan penyebaran fentanil.
Baca Juga:
Kebijakan “Easy Money” Bisa Berujung Mengejutkan bagi Pasar Uang Global
"Percakapan yang baik dengan Presiden Trump, (dilakukan) dengan penuh rasa hormat terhadap hubungan dan kedaulatan kita," ujar perempuan itu.
Sebelumnya, saat ditemui taipan media Rupert Murdoch di Gedung Putih, Trump juga sempat membuka deal-nya dengan Meksiko. Ia mengatakan melakukan pembicaraan "sangat bersahabat" dengan Sheinbaum dan setuju untuk segera menghentikan tarif 25% terhadap negeri itu.
"Sekarang akan ada perjanjian lebih lanjut untuk kesepakatan jangka panjang," ujar Trump.