WahanaNews.co | Presiden Israel, Reuven Rivlin, mengadakan pertemuan kerja pertama dengan Menteri
Luar Negeri Kerajaan Bahrain, Abdullatif Al-Zayani, pada Rabu (18/11/2020).
Reuven mengatakan, Yahudi dan Muslim, Israel
dan Palestina, semuanya adalah anak-anak Ibrahim.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Ia
mengatakan, anak-anak Ibrahim tidak akan mati, karena ditakdirkan untuk hidup
bersama.
Reuven
mengundang Menteri Luar Negeri Bahrain ke Yerusalem dan mengirimkan ucapan
terima kasih dan penghargaannya kepada Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, serta rakyat Bahrain.
Reuven
menyampaikan kutipan yang dikatakan Raja Sulaiman di kota ini 3.000 tahun yang
lalu.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
"Ada
waktu untuk mencintai, ada waktu untuk membenci, ada waktu untuk perang, dan
ada waktu untuk damai," kata Reuven, dilansir dariThe Jerusalem
Post, Kamis (19/11/2020).
Reuven
melanjutkan dengan mengatakan, dia
sangat bangga dan bersemangat karena kedua
negara telah menunjukkan kepada dunia ada waktu untuk perdamaian.
Reuven
membayangkan era baru persahabatan, kerjasama, dan kemitraan. Dia mengungkapkan
kegembiraan atas pertukaran pariwisata di kedua negara setelah mereka mengatasi
virus Corona bersama.
Ia
mengatakan, mereka dapat mulai bekerjasama sebelum akhir era
virus Corona untuk masa depan bangsa.
Dia
kemudian menyampaikan simpati terdalamnya atas perginya Perdana Menteri Bahrain,
Khalifa Bin Salman al-Khalifa.
"Berharap
bersama-sama, kita akan menemukan saat-saat yang bahagia," ujarnya.
Menteri
Luar Negeri Bahrain berterima kasih kepada Reuven atas sambutan hangat dan
pernyataan murah hati yang datang dari hati.
Dia
menyatakan, Bahrain adalah negara yang percaya pada nilai-nilai
perdamaian, hidup berdampingan, toleransi, menghormati orang lain, dan hidup
berdampingan meskipun ada perbedaan.
Ia
mengatakan, Raja Bahrain telah bekerja untuk mewujudkannya,
menyebarkan nilai-nilai ini ke seluruh wilayah.
Meskipun
perdamaian itu tidak mudah, Menteri Luar Negeri Bahrain menegaskan, Israel dan Bahrain akan mengatasi tantangan bersama.
Karena rakyat Timur Tengah layak mendapatkan dan mencapai perdamaian untuk
semua dan mencapai kemakmuran.
Mereka
kemudian bersulang untuk Raja Bahrain dan rakyat Bahrain. [dhn]