WahanaNews.co | Michel Ayoub, demikian nama seorang Kristen di sekitar Abboud, Acre Old City, Israel, ini. Setiap Ramadhan tiba, dia selalu membangunkan warga muslim pada dini hari untuk makan sahur.
Saat jam menunjukkan pukul 2 pagi, Ayoub mengenakan pakaian tradisional Suriah dari ujung rambut sampai ujung kaki. Ia lalu mengetuk pintu rumah warga muslim tersebut dengan tongkat kecil.
Baca Juga:
Pemerintah Aceh Barat: Ribuan Warga Masih Jalani Puasa Ramadhan 1445 H
Dia menarik napas dalam-dalam, lalu memukul gendang dengan keras tiga kali dan mulai bernyanyi dalam bahasa Arab:
"Kamu yang tidur, bangunlah, nyatakan kesetiaanmu kepada Allah dan bangun untuk makan sahur."
Di akhir panggilan, dia menambahkan tiga ketukan drum lagi. Dia menyebut kegiatan ini bagian dari "masharat" - orang-orang yang bertanggung jawab untuk membangunkan umat Islam sebelum matahari terbit selama Ramadhan sehingga mereka bisa makan sebelum matahari terbit. Ayoub telah melakukan ini secara sukarela selama lebih dari satu dekade.
"Saya menunggu Michel setiap tahun, itu bagian dari tradisi," kata Mohammed Omar, yang mendengar suara Ayoub dari kejauhan dan keluar dari pintu bersama ibu dan bayinya yang berumur satu bulan.
Baca Juga:
Isu Pengusiran Muslim di India dan Kekhawatiran Pengungsi Rohingya
"Ada orang yang tidur dan tidak peduli. Dan dia memilih untuk melakukan hal yang baik tanpa kewajiban apa pun dan itulah mengapa semua orang menghormatinya."
Tanpa kewajiban hukum, tentu saja, tetapi juga tanpa afiliasi agama. Ayoub sebenarnya anggota keluarga Kristen yang tinggal di Makri, kota campuran Muslim-Kristen di sebelah timur Acre.
Ayoub, bujangan berusia 40 tahun yang mencari nafkah dari konstruksi, mengatakan dia mengambil peran itu karena cinta dan tanpa hambatan emosional atau sektarian.