Iran dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami kemajuan yang stabil dalam mengembangkan rudal balistik presisi tinggi, rudal jelajah serta berbagai drone.
Bulan lalu, Iran meluncurkan rudal Khyber Shikan, rudal generasi ketiga di gudang senjata IRGC dengan jangkauan 1.450 km, didorong oleh "bahan bakar padat" dan membanggakan "kemampuan manuver yang tinggi" untuk melewati perisai rudal.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Pada Desember tahun lalu, lebih dari selusin rudal balistik dan drone dipamerkan selama latihan militer, yang menargetkan model tiruan fasilitas nuklir Dimona Israel.
Sementara itu, pembicaraan putaran kedelapan dan yang menentukan telah ditangguhkan tanpa batas waktu, karena kedua belah pihak membahas poin-poin yang tersisa, termasuk penghapusan Korps IRGC.
Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dalam sebuah wawancara baru-baru ini menyebut pencabutan IRGC sebagai salah satu "masalah utama yang tersisa", dan mengatakan jika Amerika mengambil "pendekatan realistis", kesepakatan akan "dalam jangkauan."
Baca Juga:
Citra Satelit Ungkap Serangan Rudal Iran Hantam 3 Bangunan di Pangkalan Udara Israel
Sebagai reaksi, utusan khusus AS untuk Iran, Robert Malley, menegaskan bahwa IRGC akan terus berada di daftar hitam AS, memutuskan hubungan dengan pembicaraan kesepakatan nuklir yang sedang berlangsung. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.