Gelombang aksi yang disebut sebagai “protes Gen Z” ini awalnya dipicu kebijakan pemerintah memblokir Facebook, YouTube, dan platform lain dengan dalih perusahaan tidak mendaftar dan tunduk pada pengawasan negara.
Namun, setelah layanan media sosial dipulihkan, api kemarahan tidak padam. Sebaliknya, kekecewaan semakin meluas karena korban jiwa dari kalangan demonstran dan tuduhan korupsi yang membelit elite politik, termasuk gaya hidup mewah anak-anak pejabat yang disebut “Nepo Kids” sementara pemuda Nepal bergulat dengan pengangguran.
Baca Juga:
Gaya Hidup Mewah Anak Pejabat Picu Revolusi Jalanan Nepal, 19 Orang Tewas
Ketegangan di Nepal juga berdampak pada kawasan regional. Pemerintah India pada Selasa (9/9/2025) meminta warganya menunda perjalanan ke Nepal hingga kondisi kembali stabil.
Maskapai besar seperti Air India, IndiGo, dan Nepal Airlines pada hari yang sama membatalkan penerbangan dari Delhi menuju Kathmandu karena alasan keamanan di tengah demonstrasi anti-pemerintah yang semakin meluas.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.