Ia menambahkan, "Ketika Bruno Retailleau menjadikan perjuangannya melawan jilbab sebagai inti dari komitmen politiknya, ketika ia ingin menghapusnya dari dunia olahraga dan universitas, dan ketika ia meneriakkan 'Turunkan jilbab!', ia sedang menciptakan iklim kebencian terhadap komunitas Muslim."
Girard melanjutkan, "Tindakan itu menyeret seluruh sayap kanan bersamanya ke dalam penyepelean kekerasan Islamofobia yang berbahaya."
Baca Juga:
Leo/Bagas Tembus 16 Besar Kejuaraan Dunia 2025, Bidik Balas Dendam atas Ganda Korea
Kepala babi juga ditemukan di luar rumah seorang pria Muslim di Biol, Isere, pada 7 Oktober 2024, dan di luar satu masjid di Pont-Saint-Esprit, departemen Gard, dua bulan kemudian.
Pada April 2025, di sebuah masjid kecil di Trescol, Prancis selatan, seorang pria Mali berusia 23 tahun ditikam hingga tewas saat sedang salat, dan dalam video yang diunggah di Snapchat, pelaku dengan bangga mengaku bertanggung jawab atas kejahatannya dengan mengatakan, "Allahmu yang sial, Allahmu yang sial."
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.