Pangkalan ini dirancang untuk melengkapi Pangkalan Udara Andersen di Guam dan pangkalan lainnya di Pasifik.
Strategi AS dalam Mengamankan Dominasi di Pasifik
Baca Juga:
Benarkah AS Tak Lagi Adidaya? Ini 3 Penyebab Runtuhnya Amerika Versi Warganya Sendiri
Pemulihan North Field bukanlah satu-satunya upaya AS dalam memperkuat kehadirannya di Pasifik. Restorasi serupa juga dilakukan di Peleliu, Palau, dan direncanakan di Yap, Mikronesia.
Setelah selesai, jaringan pangkalan ini akan meningkatkan ketahanan pertahanan AS terhadap ancaman Cina, sekaligus mengokohkan posisi strategisnya di Rantai Pulau Kedua.
Mengapa AS memilih untuk memperkuat kehadiran militernya di wilayah ini? Letnan Kolonel Grant Georgulis dari Angkatan Udara AS dalam jurnal Indo-Pacific Affairs tahun 2022 menyatakan bahwa Rantai Pulau Pertama, yang meliputi Jepang, Taiwan, dan Filipina, terlalu rentan terhadap serangan rudal dan pembom jarak jauh Cina.
Baca Juga:
Teror Drone Kamikaze Guncang Pangkalan Irak, Siapa Dalangnya?
Oleh karena itu, AS perlu membangun sistem pertahanan yang lebih kuat di Rantai Pulau Kedua, termasuk Midway, Kepulauan Mariana, Palau, dan Kepulauan Marshall.
Namun, Cina juga memiliki strategi serupa. Dalam laporan Foreign Policy Research Institute (FPRI) Agustus 2023, analis Andrew Weaver mengungkapkan bahwa Cina telah memanfaatkan tekanan ekonomi dan diplomasi elitis untuk mempengaruhi negara-negara kepulauan Pasifik.
Sebagai contoh, sebuah kasino yang terafiliasi dengan Cina telah memperoleh izin operasi di Pelabuhan Tinian, yang juga digunakan AS untuk pengiriman peralatan militer.