Turki bahkan menegaskan tidak ingin menjatuhkan sanksi terhadap Rusia seperti kebanyakan sekutunya negara Barat.
Ankara juga sudah beberapa kali menjembatani dialog antara Kyiv dan Moskow demi meredam ketegangan invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga:
Duel di Atas Awan: F-35 Amerika Vs Su-57 Rusia, Mana yang Lebih Mematikan?
Selain Biden dan Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Kanselir Jerman Olaf Scholz, hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron juga melayangkan ucapan serupa.
"Selamat kepada Presiden Erdogan, saya menantikan kelanjutan kolaborasi yang kuat antara negara kita dari pertumbuhan perdagangan hingga menangani ancaman keamanan sebagai sekutu NATO," ucap Sunak melalui Twitternya.
Pemimpin NATO hingga Uni Eropa juga melayangkan ucapan selamat kepada Erdogan.
Baca Juga:
Jerman Perpanjang Konflik, Bebaskan Ukraina Hantam Rusia dengan Rudal Jarak jauh
Erdogan memenangkan pemilihan umum (pemilu) Turki putaran kedua yang digelar Minggu (28/5).
Hasil pemungutan suara menunjukkan sang petahana sukses meraup 52,14 persen suara. Sementara itu, dalam pemilu kali ini, rival berat Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, mengantongi 47,86 persen suara.
Kemenangan ini menandakan masa pemerintahan Erdogan akan berlanjut hingga 2028. Pemilu pada 2023 ini sendiri merupakan yang ketiga kalinya dimenangkan Erdogan selama 20 tahun memerintah Turki.