Pada Sabtu (14/7), Pita menyatakan bahwa ia bersedia mundur dan membiarkan mitra koalisinya, Partai Pheu Thai, memimpin untuk membentuk pemerintahan jika ia gagal dalam putaran kedua.
"Saya ingin meminta maaf karena kami belum berhasil. Saya siap memberikan kesempatan kepada Thailand dengan memberikan partai kedua yang memenangkan suara terbanyak dalam pemilu untuk membentuk koalisi (pemerintahan)," kata Pita dalam sebuah video yang dirilis oleh timnya.
Baca Juga:
Seorang Turis Inggris Tewas Saat Berlibur di Bangkok Thailand
Namun, pada Senin (17/7/2023), Pita menyatakan bahwa delapan partai dalam aliansinya mendukungnya menjadi Perdana Menteri.
Dia juga yakin bahwa Senat tidak akan dapat menghalangi putaran keduanya pada Rabu ini, seperti yang dilaporkan oleh Reuters. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.