WahanaNews.co, Jakarta - Raja Kamboja menunjuk Hun Manet sebagai perdana menteri baru pada Senin (07/08/23) menggantikan sang ayah, Hun Sen, yang telah memimpin negara selama hampir empat dekade dengan tangan besi.
Atas permintaan Hun Sen, Raja Norodom Sihamoni mengeluarkan dekrit kerajaan berisikan pengangkatan Hun Manet sebagai perdana menteri.
Baca Juga:
2 Pelaku Sindikat Judi Online Asal Kamboja Diringkus Polda Jabar
"Raja Norodom Sihamoni menunjuk Dr. Hun Manet sebagai Perdana Menteri Kerajaan Kamboja untuk mandat ke-7 parlemen," bunyi dekrit kerajaan.
Meski begitu, Hun Manet masih harus memenangkan pemungutan suara di parlemen pada 22 Agustus mendatang untuk secara resmi memimpin Kamboja dan membentuk pemerintahan baru.
Pemerintahan Hun Manet juga dikabarkan akan mengosongkan beberapa jabatan strategis di pemerintahan atas permintaan sang ayah.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Menang 2-0 Lawan Kamboja
Namun, Hun Sen berjanji kepada warga Kamboja tidak akan terus mendominasi politik negara itu.
Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Uni Eropa mengutuk pemilu Juli lalu yang dinilai tidak bebas dan tidak adil.
Hun Sen menolak tuduhan itu dan mengatakan penyerahannya kursi PM ke anaknya bukan sebuah suksesi dinasti yang dibandingkan oleh beberapa kritikus seperti Korea Utara. Hun Sen berdalih penyerahan kekuasaan ini untuk menjaga perdamaian dan menghindari "pertumpahan darah" jika dia meninggal dunia saat menjabat.
Dia juga memperingatkan bahwa jika nyawa Hun Manet terancam, dia akan kembali sebagai PM.
Meski dipersiapkan untuk posisi itu selama bertahun-tahun, putra sulung Hun Sen ini tetap belum teruji di arena politik, kata para analis.
Meski begitu, beberapa pihak berharap Hun Manet bisa memimpin Kamboja dengan lebih liberal daripada sang ayah, terutama karena lama mengenyam pendidikan di Inggris dan Amerika Serikat.
Sebelum ditunjuk sang ayah sebagai PM, Hun Manet merupakan anggota komite permanen partai berkuasa. Dia juga telah menjadi komandan Angkatan Darat Kerajaan Kamboja sejak 2018.
Dikutip AFP, Hun Manet juga telah bertemu dengan beberapa pemimpin dunia termasuk Presiden Xi Jinping dari China, sekutu utama Kamboja dan seorang dermawan yang signifikan.
Hun Sen, salah satu perdana menteri terlama di dunia, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai PM setelah memenangkan pemilihan umum pada Juli lalu. Ia pun menunjuk anak sulungnya, Hun Manet, sebagai penerus PM.
Setelah mengundurkan diri, Hun Sen akan menjadi presiden Senat awal tahun depan dan bertindak sebagai kepala negara saat raja berada di luar negeri.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]