WahanaNews.co | Korea Utara saat ini sedang dilanda kekeringan, berjuang mencegah kerusakan tanaman yang parah, dan apabila tidak segera diatasi akan menderita kekurangan pangan kronis.
Surat kabar Rodong Sinmun milik Pemerintah Korea Utara melaporkan, pejabat pemerintah serta pekerja perusahaan dan pabrik secara aktif bergabung dalam pertempuran di daerah rawan kekeringan.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Begitu mereka tiba di lokasi, mereka langsung mulai menyiram, bekerja bahu-membahu dengan para petani saat mereka berperang sengit dengan alam," tambah laporan itu, dikutip dari AFP.
Pekerja kantoran di Korea Utara dikerahkan ke daerah pertanian untuk membantu petani memerangi kekeringan, kata media pemerintah pada Rabu (4/5/2022).
Musim kemarau diperkirakan akan berlanjut sepanjang minggu, kata kantor berita resmi KCNA mengutip badan cuaca negara itu.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Ada kemungkinan hujan ringan pada Jumat (6/5/2022), "tetapi itu tidak akan membantu mengatasi kekeringan," tambahnya.
Dalam sejarah Korea Utara sendiri mencatat pernah terjadi seorang ayah yang kelaparan diberitakan telah dieksekusi karena membunuh kedua anaknya untuk dimakan.
Karena kebijakan tertutup yang dianut negara komunis ini, kelaparan tersembunyi terjadi di provinsi pertanian di Hwanghae Utara dan Selatan yang menewaskan hingga 10.000 orang.