Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey telah
berjanji militer Inggris akan bekerja untuk mengeluarkan "sebanyak mungkin
orang" serta mengakui tidak mungkin mengevakuasi semua orang.
Dia mengatakan "jembatan udara" dari Afghanistan
dapat berlanjut setidaknya selama 48 jam, dan pemerintah Inggris berharap
mengevakuasi sekitar 1.000 orang per hari.
Baca Juga:
Ledakan di Masjid Afghanistan Telan 3 Korban Jiwa
Para menteri sebelumnya membantah pesawat RAF yang hampir
kosong meninggalkan Kabul itu, menurut laporan Telegraph.
Namun ada laporan lain yang meresahkan. "Sekitar 125 warga
Afghanistan yang disewa untuk menjaga Kedutaan Besar Inggris di Kabul
diberitahu mereka tidak akan dievakuasi karena mereka tidak bekerja "langsung"
untuk London," papar laporan Guardian pada Kamis.
Amerika Serikat juga telah berjuang mengevakuasi warganya
sambil mengusir ribuan warga Afghanistan yang mencari penerbangan keluar dari
Kabul.
Baca Juga:
Ledakan di Masjid Kabul Telan Korban Jiwa
Penduduk AS yang terdampar di Kabul diberi tahu bahwa
penerbangan evakuasi dilakukan berdasarkan urutan kedatangan dan pemerintah AS
tidak dapat memastikan perjalanan yang aman ke bandara.
Sebanyak 12 orang dilaporkan tewas di dalam dan sekitar
bandara sejak Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus.
Beberapa korban diyakini telah ditembak, sementara yang lain
mungkin tewas karena terinjak-injak pengungsi lain.