WAHANANEWS.CO, Jakarta - Rumah Sakit Ash-Shifa, yang mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel di Jalur Gaza, kini kesulitan melayani pasien dan warga Palestina yang terluka di Gaza City. Kondisi ini semakin memburuk setelah serangan udara Israel terhadap RS Al-Ahli Baptist, menurut pernyataan direktur rumah sakit pada Senin (14/4/2025).
Sebuah jet tempur Israel menembakkan dua rudal ke RS Baptist pada Minggu (13/4/2025), menghancurkan satu-satunya rumah sakit yang sebelumnya masih berfungsi penuh.
Baca Juga:
15 Petugas Medis Palestina Ditemukan Tewas di Kuburan Massal Gaza
Serangan tersebut merusak fasilitas RS dan membuatnya tidak lagi dapat beroperasi. Rumah sakit tersebut sebelumnya melayani lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza utara.
“Rumah Sakit Al-Shifa saat ini hanya beroperasi dengan kapasitas kurang dari 25 persen,” kata Mohammad Abu Salmiya kepada kantor berita Anadolu.
“Meski kemampuannya terbatas, Al-Shifa kini menjadi fasilitas utama yang menerima pasien luka dan sakit setelah Israel membombardir Rumah Sakit Baptist,” tambahnya.
Baca Juga:
Menteri Kehakiman Palestina Temui Prabowo, Bawa Surat Presiden
Rumah Sakit Ash-Shifa sendiri mengalami kerusakan besar setelah serangan mematikan dari pasukan Israel pada Maret 2024, di tengah gempuran militer di wilayah utara Gaza.
Abu Salmiya menyebutkan bahwa masih ada dua rumah sakit lain di Gaza selatan yang masih beroperasi, yakni RS Al-Quds dan RS Bulan Sabit Merah.
“Namun kapasitas mereka sangat terbatas dan tidak mampu menampung jumlah korban luka dan pasien sakit yang terus berdatangan,” ujarnya.