Otoritas AS saat itu menegaskan pihaknya telah menerima jaminan dari Ukraina bawa rudal jarak jauh itu tidak akan digunakan untuk menyerah target-target di dalam wilayah Rusia.
Gubernur regional Ternopil Volodymyr Trush mengatakan bahwa serangan itu telah menyebabkan 22 orang terluka. Selain itu, sebuah instalasi militer dan empat bangunan tempat tinggal juga rusak dalam serangan itu.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Serangan ini tidak masuk akal secara taktis ataupun strategis, sama seperti mayoritas mutlak serangan Rusia lainnya. Ini adalah teror, hanya teror," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tentang serangan di Chortkiv seperti dilansir DW.
Zelensky kemudian mengajukan permohonan kepada negara-negara Barat untuk memasok Ukraina dengan sistem pertahanan rudal modern.
"Ini adalah kehidupan yang masih bisa diselamatkan dan tragedi yang bisa dicegah jika Ukraina didengarkan," ujarnya.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Serangan Rusia di wilayah barat Ukraina sebenarnya lebih jarang terjadi dibandingkan dengan wilayah timur negara itu, di mana pertempuran sengit berkecamuk antara pasukan Ukraina dan Rusia.
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valerii Zaluzhnyi mengatakan dalam sebuah tautan di Facebook pada hari Minggu (12/6) bahwa ia telah berbicara dengan Mark Milley, Kepala Staf Gabungan AS.
Menurut Zaluzhnyi, garis depan di Ukraina saat ini memiliki lebar 2.450 km, di mana 1.105 km di antaranya merupakan area pertempuran aktif.