WahanaNews.co | Amerika Serikat (AS) dan Inggris menuduh Rusia menyebarkan informasi palsu dan memanipulasi opini publik tentang perang di Ukraina.
Dua negara itu juga membantah tuduhan Rusia bahwa Barat ingin menguasai semua arus informasi dan menentukan mana yang benar dan tidak.
Baca Juga:
Rusia 'Eksekusi' Mati Tentaranya yang Menyerah Pakai Meriam
Deputi Duta Besar Inggris, James Roscoe, mengatakan, Rusia menggelar serangan siber.
Hal ini disampaikan Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai penggunaan teknologi digital dalam menjaga perdamaian.
"(Rusia menggunakan) pabrik ujaran kebencian untuk menyebarkan informasi palsu dan memanipulasi opini publik tentang perang," katanya pada Selasa (24/5/2022).
Baca Juga:
Pertempuran Sengit, Rusia Lumat 9 Tank Ukraina Termasuk 4 Leopard-2
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan, pemerintah Rusia menutup, membatasi, dan menurunkan koneksi internet.
Ia menambahkan Moskow juga menyensor konten dan menyebarkan informasi palsu di internet.
"Dan mengintimidasi dan menangkap jurnalis yang melaporkan kebenaran tentang invasi," katanya.