Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Vladimir Putin pada Juni lalu di Moskow, yang menyatakan pentingnya membentuk cabang militer khusus untuk sistem nirawak.
Pembentukan pasukan tersebut menunjukkan tekad Rusia untuk mengadaptasi strategi militernya terhadap bentuk peperangan modern yang semakin didominasi teknologi otomatis dan drone.
Baca Juga:
PLN–GGGI Teken Kerja Sama Karbon di COP30, Indonesia Siap Perluas Perdagangan Emisi Bebasis Teknologi
Peran drone memang terbukti krusial dalam konflik Rusia–Ukraina yang masih berlangsung hingga kini.
Penggunaan pesawat nirawak dalam pengintaian, serangan presisi, hingga logistik militer menjadi elemen penting di kedua pihak.
Upaya perdamaian yang dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun belum mampu menghentikan eskalasi konflik tersebut.
Baca Juga:
Di Forum APEC, Prabowo Tegaskan Teknologi Tinggi Jadi Jalan Cepat Menghapus Kemiskinan
Menariknya, Ukraina lebih dulu membentuk Pasukan Sistem Nirawak pada Juni 2024.
Langkah itu menjadikan Ukraina sebagai negara pertama di dunia yang memiliki unit militer khusus yang didedikasikan sepenuhnya untuk pengembangan dan penggunaan drone dalam pertempuran.
Pembentukan pasukan serupa oleh Rusia kini menandai babak baru dalam perlombaan militer berbasis teknologi nirawak di kancah global.