Menurutnya, organisasi keagamaan, khususnya Nahdlatul Ulama dan
Muhammadiyah, harus memikirkan bagaimana mengisi kekosongan dan menghadapi
perubahan sosial di tengah masyarakat.
"Kalau tidak, ini akan diisi oleh kelompok-kelompok yang lain
yang secara otoritas keagamaan mungkin bisa dipertanyakan, bahkan bisa saja
dieksploitasi oleh ideologi-ideologi yang mengajarkan kekerasan."
Baca Juga:
Analis: Bebasnya Rizieq Bisa Jadi Bara Politik 2024
Partai politik juga harus berkaca, Dr Luqman mengatakan, selama
partai politik di Indonesia hanya bersifat elitis, termasuk hanya mencari
pemilih lima tahunan dalam konteks pemilu, maka konstituen politik yang ada
akan lebih cenderung mengalihkan penyaluran aspirasinya lewat jalur-jalur
informal yang ada.
"Bisa melalui organisasi seperti FPI, Pemuda Pancasila, atau
organisasi apapun yang mereka rasa jauh lebih memberikan dampak keuntungan
secara langsung terhadap kepentingan sehari-hari mereka," katanya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.