Adin menyatakan bahwa ini adalah kisah tentang bencana yang sedang berlangsung yang tenggelam dalam lumpur dan tidak memiliki cara untuk keluar darinya.
Dia memperingatkan bahwa perang Israel di Jalur Gaza akan berakhir dengan “bencana – tenggelam dalam lumpur tanpa strategi keluar.”
Baca Juga:
Poster 'Free Papua' Cs di Forum PBB Cederai Kehormatan Negara, Kemlu RI Buka Suara
Penulis lainnya, Tamar Meital menulis: "Berapa hari dan minggu kita bisa menanggung hilangnya nyawa demi tujuan yang tampaknya tidak dapat dicapai, yakni penumpasan gerakan Hamas?”
Sementara itu, Oren Simon, seorang penulis, menyatakan bahwa "Apa yang diinginkan Netanyahu adalah tetap berada di posisi yang sama, agar tetap menjadi yang utama, yakni sebagai menteri."
Simon mengaitkan peningkatan jumlah kematian tentara dengan tindakan dan kinerja Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dia khawatir akan kehilangan kontrol pemerintahan.
Baca Juga:
Demi Akhiri Invasi Israel di Gaza Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera
Tentara Israel kembali merilis nama tiga tentara tambahan yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara sejak Sabtu malam. Ini menambah jumlah total tentara dan perwira yang tewas sejak 7 Oktober menjadi 380.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.