Pada Jumat malam, 26 warga Palestina terbunuh dan 23 orang terluka akibat serangan udara di dua apartemen di bangunan bertingkat di distrik pemukiman padat di Khan Younis, menurut pejabat kesehatan.
Eyad Al Zaeem mengatakan kepada Reuters bahwa dia kehilangan bibi, anak-anak dan cucu-cucunya dalam serangan udara di Khan Younis dan semua orang yang diminta mengungsi dari Gaza utara oleh tentara Israel telah meninggal meski dijamin oleh tentara tersebut bahwa mereka aman.
Baca Juga:
Langgar Gencatan Senjata, Israel-Hizbullah Saling Serang Lagi
"Semua telah menjadi martir. Mereka tidak ada hubungannya dengan Hamas," kata Zaeem, yang berdiri di luar kamar jenazah RS Nasser di Khan Younis di mana 26 jenazah disemayamkan sebelum dijemput oleh keluarga untuk pemakaman.
Beberapa kilometer ke utara, enam warga Palestina terbunuh ketika sebuah rumah dibom dari udara di kota Deir Al-Balah, menurut otoritas kesehatan.
Sebuah pernyataan dari militer Israel tidak menyebutkan lokasi serangan udara. Di pernyataan itu hanya disebutkan bahwa dalam 24 jam terakhir angkatan udaranya menyerang puluhan target di Gaza termasuk para pejuang Hamas, pusat komando, lokasi peluncuran roket serta pabrik senjata.
Baca Juga:
Warga Sipil Dilarang Tentara Israel Memasuki Desa-desa Lebanon Selatan
Israel mengatakan petempur Hamas menggunakan gedung pemukiman dan distrik di Gaza yang padat penduduk sebagai tameng, yang disangkal oleh Hamas.
Israel pada Kamis menyebarkan selebaran di kota Khan Younis meminta penduduk untuk pindah ke tempat penampungan, yang menyiratkan bahwa akan segera dilakukan serangan darat.
Regev mengatakan sejak daerah barat lebih dekat dengan perbatasan Rafah antara Gaza-Mesir, bantuan kemanusiaan dapat dibawa masuk "sesegera mungkin".