Menanggapi situasi tersebut, Kementerian Pariwisata Mesir mengimbau warganya untuk tidak tergiur dengan tawaran perjalanan ibadah haji dari agen perjalanan tidak resmi.
Kementerian menegaskan bahwa satu-satunya jalur sah untuk berangkat haji adalah melalui skema yang telah disahkan oleh negara.
Baca Juga:
Ketatnya Pengawasan Imigrasi AS: Ratusan Visa Mahasiswa Dicabut
Di sisi lain, otoritas penerbangan Mesir mulai memperketat pengawasan terhadap keberangkatan warga ke Arab Saudi selama musim haji.
Beberapa penerbangan bahkan melakukan penyaringan penumpang sebelum naik ke pesawat.
Salah satunya adalah penerbangan Flynas XY588, di mana hanya 38 dari total penumpang yang diizinkan melanjutkan perjalanan ke Jeddah, sementara 130 lainnya ditolak naik karena tidak memiliki visa yang sesuai.
Baca Juga:
Arab Saudi Tangguhkan Sementara Visa dari 14 Negara Jelang Haji, Termasuk Indonesia
Perusahaan Bandara Mesir juga telah mengeluarkan peringatan kepada publik, menyerukan agar calon pelancong memverifikasi visa mereka sebelum datang ke bandara.
Warga juga diingatkan untuk berkoordinasi dengan biro perjalanan resmi guna menghindari risiko penolakan atau penahanan di perbatasan.
Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, ibadah haji memerlukan perencanaan dan manajemen logistik berskala besar.