WahanaNews.co, Gaza - Lebih dari satu juta penduduk Palestina di wilayah utara Gaza saat ini memiliki kurang dari 24 jam untuk melakukan evakuasi, setelah Israel pada Jumat (13/10/2023) memberi instruksi pada mereka untuk pindah ke selatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Israel akan memulai tindakan balas dendam setelah serangan mendadak oleh milisi Hamas pada Sabtu (7/10) yang lalu.
Baca Juga:
Di Tengah Konflik Panjang, Ini Rahasia Israel Tetap Berstatus Negara Maju dan Kaya
Menurut laporan dari Reuters, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat bahwa puluhan ribu penduduk Gaza telah mematuhi perintah Israel dan memindahkan diri ke wilayah selatan.
Sementara itu, sebanyak 400 ribu orang lainnya telah mengungsi beberapa hari sebelumnya sebagai respons terhadap serangan terus-menerus oleh militer Israel.
Meskipun puluhan ribu orang telah melakukan evakuasi, masih ada sebagian lainnya yang memilih untuk tetap tinggal.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
"Kematian lebih baik daripada pergi," kata Mohammad, seorang warga Gaza saat berbicara di depan sebuah gedung yang hancur imbas gempuran Israel.
Masjid-masjid di sekitar Gaza juga menyiarkan pesan: "Pertahankan rumahmu. Pertahankan tanahmu."
Pasca peringatan evakuasi Israel, PBB dan organisasi internasional lain memperingatkan akan terjadinya bencana jika begitu banyak orang terpaksa mengungsi. PBB juga mendesak blokade untuk dicabut, agar bantuan kemanusiaan bisa masuk.