Yasser Zakarneh, paman gadis itu, mengatakan kepada Arab News bahwa tentara Israel yang bersenjata lengkap mulai menembak setelah tiba di lingkungan rumah mereka.
Dia menuturkan, "Jana berada di dalam rumah bersama keluarganya ketika dia mendengar orang-orang berteriak. Dia pergi ke atap untuk melihat apa yang terjadi dan mencari kucingnya."
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Ayahnya pergi mencarinya 20 menit setelah tentara meninggalkan lingkungan karena dia tidak menjawab ketika dia memanggil namanya. Dia menemukannya terbaring di lantai," ucap Yasser.
Zakarneh mengatakan bahwa dokter di rumah sakit mengatakan gadis itu ditembak dengan empat peluru, dua ke wajahnya, satu ke lehernya dan satu ke bahunya.
Pembunuhan itu terjadi beberapa saat sebelum kedatangan Koordinator Khusus PBB Virginia Gamba di Israel untuk menyelidiki bahaya yang ditimbulkan pada anak-anak Palestina di zona konflik.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan bahwa pembunuhan Zakarneh menambah daftar aksi mengerikan terhadap anak-anak yang terus dilakukan tentara Israel.
Shtayyeh meminta Gamba, perwakilan khusus sekretaris jenderal PBB untuk anak-anak dan konflik bersenjata, untuk menyelidiki kejahatan pendudukan Israel dan menempatkan negara itu dalam daftar hitam.
Hussein Al-Sheikh sebagai sekretaris jenderal komite eksekutif PLO, mengatakan di Twitter bahwa Zakarneh adalah korban kebrutalan pendudukan di Jenin.