WAHANANEWS.CO - Juru bicara Gedung Putih, Amerika Serikat, Kush Desai tak menjawab dengan jelas saat ditanya terkait syarat yang diberikan Presiden AS Donald Trump kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jika pihaknya harus tetap bergabung.
"Pemerintahan Trump akan terus meninjau proses dan badan layanan Kesehatan saat ini untuk menerapkan reformasi yang dibutuhkan," kata Desai, dikutip dari CNN Indonesia.
Baca Juga:
Tawarkan Pesangon ke Pegawai, CIA Tak Lagi Badan Mata-mata Terkuat Dunia
Di hari pelantikan, Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif mencakup penarikan diri dari badan multilateral.
Trump menganggap badan PBB tak dijalankan dengan baik padahal punya potensi luar biasa. Dia juga menilai ada ketidaksetaraan pendonoran antar negara ke badan itu.
Politikus Republik itu kemudian mengisyaratkan AS bisa Kembali jika WHO "dibersihkan." Namun, dia tak memberi rincian lebih lanjut.
Baca Juga:
Netanyahu Sebut Rakyat Palestina Bisa Bangun Negara di Arab Saudi: Banyak Lahan Disana
Menanggapi proposal itu, Direktur transformasi WHO, Soren Brostrom, membantah badan ini tak melakukan reformasi.
"Kami telah melakukan reformasi total, dan kami tahu bahwa kami masih dalam proses," kata Brostrom.
Dia juga mengatakan langkah-langkah untuk meningkatkan independensi dari para donor dengan mereformasi model pendanaan, memberikan lebih banyak otonomi ke direktur negara di luar kantor pusat, dan memberi lebih banyak transparansi terkait pengeluaran.