"Jika negara-negara anggota... memiliki permintaan tambahan untuk reformasi, kami akan mencoba memenuhinya," imbuh Brostrom.
Sebelumnya, Donald Trump disebut mengajukan beberapa syarat kepada WHO jika badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ingin Washington tetap bergabung.
Baca Juga:
Tawarkan Pesangon ke Pegawai, CIA Tak Lagi Badan Mata-mata Terkuat Dunia
Tuntutan ini datang setelah Trump meneken perintah eksekutif berisikan keputusannya mengeluarkan AS dari WHO. Langkah itu diambil hanya beberapa jam setelah dirinya di lantik sebagai presiden pada 20 Januari lalu.
Dua sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan Trump meminta WHO mereformasi sitem dan organisasinya.
Sang Presiden AS yang sangat skeptis dengan badan PBB itu juga mengatakan WHO harus menempatkan warganya sebagai pemimpin di badan tersebut.
Baca Juga:
Netanyahu Sebut Rakyat Palestina Bisa Bangun Negara di Arab Saudi: Banyak Lahan Disana
Syarat dari Trump itu tertuang dalam dokumen yang dibagikan ke para penasihat sebelum dilantik pada 20 Januari lalu.
Dokumen itu merekomendasikan penarikan AS dari WHO dan "mengadopsi pendekatan yang radikal" untuk menangani badan ini.
Rekomendasi tersebut termasuk mendorong pejabat AS untuk menjabat sebagai direktur jenderal usai Tedros Adhanom Ghebreyesus lengser pada 2027.