WahanaNews.co | Negara-negara Uni Eropa (UE) harus memberlakukan "sanksi menggigit" pada perdagangan Rusia, dan memukul pejabat yang bertanggung jawab atas "referendum palsu" yang diadakan di beberapa bagian Ukraina, saat Moskow meningkatkan perang.
Hal itu diungkapkan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.
Baca Juga:
Kemendag Ajak Eksportir Melek Kebijakan Karbon di Negara Tujuan Ekspor
Ia mengatakan, referendum yang diatur Kremlin untuk bergabung dengan Rusia adalah upaya ilegal untuk merebut tanah dan mengubah perbatasan internasional dengan paksa.
“Kami bertekad untuk membuat Kremlin membayar untuk eskalasi lebih lanjut ini,” katanya, saat dia mengungkapkan apa yang dia gambarkan sebagai menyapu larangan impor baru pada produk Rusia.
"Ini akan menjauhkan produk Rusia dari pasar Eropa dan membuat Rusia kehilangan pendapatan tambahan sebesar 7 miliar euro," jelas von der Leyen kepada wartawan di Brussels, seperti dikutip dari AP, Rabu (27/9/2022).
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Dia mengatakan, cabang eksekutif UE juga menyarankan untuk memperpanjang larangan ekspor blok itu sendiri untuk menghilangkan teknologi kunci kompleks militer Kremlin, termasuk komponen elektronik dan zat kimia tertentu.
Namun, proposal tersebut masih harus didukung oleh 27 negara dari blok tersebut.
Von der Leyen juga mengatakan, UE harus meletakkan dasar hukum untuk pembatasan harga minyak Rusia, tanpa menjelaskan lebih lanjut.