Di Shanghai, seperti dilaporkan AP, Senin (28/11/2022), ratusan orang berkumpul di Jalan Wulumqi pada tengah malam. Mereka membawa bunga, lilin, dan tanda bertuliskan "Urumqi, 24 November, mereka yang meninggal beristirahatlah dalam damai".
Tulisan pada tanda itu untuk mengenang 10 orang yang tewas dalam kebakaran di sebuah gedung apartemen di Ibu Kota Xinjiang, Urumqi.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Kematian tersebut telah memicu kemarahan publik yang meluas karena banyak pengguna internet menduga bahwa penghuni gedung bertingkat tinggi tersebut tidak dapat melarikan diri tepat waktu karena sebagian gedung tersebut dikunci.
Namun, para pejabat kota telah menolak klaim tersebut.
Massa di Shanghai meneriakkan, “Cabut lockdown untuk Urumqi, cabut lockdown untuk Xinjiang, cabut lockdown untuk seluruh China!”
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Pada satu titik sekelompok besar massa mulai berteriak, “Gulingkan Partai Komunis China, gulingkan Xi Jinping, bebaskan Urumqi!”
Sekelompok besar polisi mengawasi dan kadang-kadang berusaha membubarkan massa.
Seorang pengunjuk rasa yang hanya menyebutkan nama marganya, Zhao, mengatakan kepada AP bahwa salah satu temannya dipukuli oleh polisi dan dua temannya disemprot merica.