WAHANANEWS.CO, Jakarta - Media Israel mengeklaim Hamas mengajukan gencatan senjata tanpa syarat ke Tel Aviv untuk sepekan.
Kantor penyiaran Israel Kan, mengutip sumber dari pejabat luar negeri yang mengeklaim pengajuan gencatan senjata tanpa syarat seperti pembebasan sandera, penarikan tentara Israel dari Gaza atau pengungsi Palestina ke Gaza utara.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Berdasarkan laporan itu, Hamas akan menyediakan nama-nama sandera pada gencatan senjata di hari keempat yang diminta Israel.
Setelah itu, otoritas Israel yang akan menentukan akan memperpanjang gencatan senjata atau meneruskan agresi ke Gaza.
Hamas hingga kini belum memberikan tanggapan atas klaim media Israel itu, seperti dikutip dari Anadolu.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Kelompok perlawanan Palestina yang disebut-sebut masih menahan sekitar 100 sandera, belum bisa memberikan kompilasi rincian para sandera karena perang masih berlanjut. Sementara itu, Israel saat ini masih menangkap sekitar 10.300 orang Palestina.
Hamas berulang kali menyatakan kesediaannya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Hamas bahkan setuju dengan proposal yang diajukan Presiden Joe Biden, kemudian ditolak oleh Benjamin Netanyahu yang mengajukan syarat baru.
Tindakan Netanyahu itu bukan hanya menuai kecaman dari pihak Palestina, oposisi dan para keluarga sandera di Israel mengecamnya. Ia dinilai sengaja mengulur-ulur waktu untuk gencatan senjata.