WahanaNews.co | Helikopter Rusia jenis Mi-28N tumbang terbelah dua setelah ditembak rudal Starstreak milik Inggris di kawasan Luhanks, Ukraina.
Sebuah video viral menampakkan helikopter Rusia berjenis Mi-28N itu tampak terbelah dua dan jatuh setelah ditembak rudal Starstreak di kawasan Luhanks.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Rudal Starstreak itu adalah bantuan terbaru dari Inggris untuk Ukraina.
Tentu saja pihak Rusia tidak terima.
Terlebih Inggris sudah mengirimkan ribuan senjata mematikan untuk Ukraina yang menghambat Rusia.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Starstreak sendiri adalah buatan perusahaan Inggris, Thales Air Defence.
Dikenal pula dengan nama Starstreak HVM (High Velocity Missile), rudal ini berakselerasi lebih dari Mach4 begitu ditembakkan, membuatnya jadi misil permukaan ke udara jarak dekat yang paling cepat di dunia.
Dipandu laser, Starstreak dapat mengincar sasaran dengan presisi dan susah diantisipasi. Senjata ini didesain untuk pertahanan udara jarak dekat.
Ia bisa ditembakkan dari launcher di permukaan untuk menembak jet tempur ataupun helikopter sampai jarak 7 kilometer.
Dalam wawancara dengan kantor berita Rusia, TASS, Duta Besar Rusia untuk Inggris Andrey Kelin memperingatkan bahwa jika senjata Inggris terus diberikan pada Ukraina, maka akan menjadi target yang sah untuk Rusia.
"Semua senjata yang disuplai adalah membuat destabiliasi, terutama yang disebutkan oleh Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace," katanya dikutip dari Eurasiantimes.
"Mereka memperuncing situasi, membuatnya semakin berdarah-darah. Tampaknya, senjata itu presisi tinggi dan juga baru. Secara alami, angkatan bersenjata kami akan melihatnya sebagai target yang sah jika suplai itu memasuki perbatasan Ukraina," tambah dia.
Ben Wallace sendiri sebelumnya mengatakan, negara-negara barat telah sepakat untuk memberikan lebih banyak artileri jarak jauh dan kendaraan taktis ke Ukraina, termasuk juga rudal.
Ia menyebut senjata itu diperlukan untuk menghadapi bombardir Rusia di kota seperti Mariupol. [rin]